Oleh: AHA
Ilustrasi: Farish
Catur adalah permainan yang menggunakan papan catur
sebagai arena perang dan biji-biji catur sebagai prajurit untuk berperang.
Catur dimainkan oleh dua orang. Satu orang memegang biji berwarna putih dan
satu orang lagi memegang biji berwarna hitam.
Kedua orang ini akan melangkahkan biji catur untuk
menangkap raja lawan. Sang raja dilindungi oleh para perwira dan prajurit. Biji catur terdiri
bidak atau pion sebagai prajurit. Kemudian ada perwira, yaitu Benteng, Kuda,
Gajah, dan Menteri.
Sebelum berperang, pihak putih maupun hitam harus
menyusun barisan. Beginilah susunan awal pertandingan catur.
Papan catur mempunyai 64 petak (kotak) berwarna
hitam dan putih. Di atas papan catur ini, biji-biji catur disusun. Bentuk biji
Benteng dan Kuda mudah kita lihat. Bidak adalah biji yang paling kecil dan
disusun dibaris depan.
Ya, permainan catur sama seperti perang zaman
raja-raja dahulu kala. Para prajurit di depan bertemu dengan prajurit musuh.
Raja harus selalu aman dari serangan musuh. Orang yang memegang biji putih akan
melangkah dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan pemegang biji hitam. Begitu terus
sampai ada raja yang tertangkap.
Sekarang sudah ada sekolah catur. Di sekolah catur,
kita belajar ilmu-ilmu catur. Banyak sekali buku catur yang sudah ditulis,
bahkan catur adalah olahraga yang paling banyak bukunya. Sekolah catur yang
sudah lama berdiri adalah Sekolah Catur Utut Adiyanto (SCUA). Selain di Jakarta
dan Tangerang, sekolah ini bisa ditemukan di Bandung dan Yogyakarta.
Di sekolah catur, kita akan berkenalan dan bermain
dengan teman-teman baru. Kita bisa ikutan lomba antar sekolah catur lainnya,
bahkan bermain dengan jago catur nasional maupun international.
Oh ya, bermain catur melatih kita berpikir sebelum
melangkah. Jadi melatih kita juga untuk berpikir sebelum mengerjakan sesuatu.
Sabar dan tekun sehingga kita akan semakin terlatih menghadapi keadaan.
Setiap biji catur mempunyai langkah-langkah yang teratur:
Langkah-langkah Biji
Catur
Ruang
Baca Anak
Boleh Tahu | Kompas, Minggu, 10 Januari
2010
Bagi
Anda yang menginginkan artikel ini dalam bentuk file PDF, silahkan
tinggalkan alamat email pada kolom komentar. Semoga kami bisa
mengirimkannya bagi Anda.
0 komentar:
Posting Komentar